Miarlan Bate’e: MBG Harus Jadi Jalan bagi UMKM untuk Berkembang

RILISINFO.COM, Bekasi — Pembangunan Program MBG yang menjadi salah satu agenda strategis Presiden Republik Indonesia tidak hanya difokuskan pada infrastruktur fisik, tetapi juga membuka peluang besar untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Peluang ini dimanfaatkan oleh Yayasan Setya Kawan Bersatu Indonesia (YSKBI) di bawah kepemimpinan Miarlan Bate’e, putra asli Nias yang dikenal memiliki komitmen pada pemberdayaan UMKM.

Miarlan memandang MBG bukan sekadar proyek besar negara, melainkan momentum untuk mengangkat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu berkembang dan bersaing.

“Sebagai anak Nias, saya sangat paham tantangan membangun ekonomi dari bawah. Di kampung, banyak yang memiliki kemampuan dan semangat, tapi terhalang modal, akses pasar, dan pendampingan. Karena itu, bagi saya MBG bukan hanya tentang gedung dan jalan, tapi bagaimana proyek ini menjadi jalan bagi UMKM untuk naik kelas.

Melalui YSKBI, kami membuat program yang benar-benar menyentuh kebutuhan pelaku usaha kecil: pelatihan keterampilan, pendampingan manajemen usaha, akses permodalan yang terjangkau, hingga strategi pemasaran berbasis teknologi. Kami ingin mereka bukan hanya bertahan, tapi bisa memperluas pasar hingga ke luar daerah bahkan luar negeri.

Keberhasilan MBG tidak akan sempurna jika masyarakat sekitar hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi pelaku, bagian dari perubahan, dan penerima manfaat nyata. Itulah misi kami,” ujarnya, Senin (11/8/2025).

Dalam menjalankan misi tersebut, Miarlan dibantu jajaran pengurus YSKBI, antara lain:

Nurzani Nduru sebagai Pembina Yayasan, yang menekankan pentingnya sinergi antara pembangunan nasional dan penguatan ekonomi rakyat. “Kami memastikan setiap langkah program ini tetap berpihak pada masyarakat kecil,” ujarnya.

Hayati Luahambowo sebagai Bendahara Yayasan, yang memastikan pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan tepat sasaran. “Kami ingin semua bantuan benar-benar sampai ke yang membutuhkan, bukan berhenti di atas kertas,” katanya.

Beneditus Sarumaha sebagai penggerak lapangan yang fokus pada jaringan dan informasi untuk memperkuat konektivitas UMKM dengan pasar dan sumber daya. “Peran saya adalah membangun jaringan dan memastikan informasi yang dibutuhkan pelaku UMKM tersedia dan dapat dimanfaatkan,” ujarnya.

Oktoberius Duha sebagai Tim Audit, yang bertugas memastikan setiap penggunaan dana dan program YSKBI sesuai prosedur dan akuntabel. “Audit internal adalah bentuk tanggung jawab kami kepada publik. Kami ingin membangun kepercayaan penuh bahwa setiap rupiah dikelola dengan benar,” tegasnya.

Beneditus Sarumaha menambahkan bahwa beberapa UMKM binaan sudah mampu memasarkan produknya hingga ke luar pulau. “Pendampingan yang tepat dan jaringan informasi yang kuat bisa menghasilkan perubahan besar,” ungkapnya.

Miarlan menutup dengan keyakinan bahwa keberhasilan MBG dan UMKM saling berkaitan. “Kami ingin semua pihak merasakan bahwa MBG adalah milik bersama. Ketika kita saling menguatkan, kita akan tumbuh bersama,” tegasnya.(*)