Dr. Agus M. Tauchid: Pembangunan di Baduy Harus Hormati Nilai-nilai Teuwasa

RILISINFO.COM, Kota Serang – Kegiatan budaya tahunan Seba Baduy yang dilaksanakan Sabtu, (3/5/2025) kembali menjadi ruang refleksi bagi masyarakat adat dan pemerintah. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dr. Ir. H. Agus M. Tauchid, S., M.Si., menyampaikan pentingnya pendekatan yang menghormati kearifan lokal dalam pembangunan wilayah Baduy.

Menurutnya, masyarakat Baduy masih sangat memegang teguh prinsip adat yang disebut teuwasa yang berarti larangan atau pantangan dalam adat. Aturan ini secara tegas menolak segala bentuk modernisasi teknologi, termasuk dalam bidang pertanian.

“Kalau kita ingin memperbaiki benih, mereka tetap memilih benih lokal. Bahkan jika produksi bisa ditingkatkan dua kali setahun, mereka menolak. Bagi mereka, satu kali panen dalam setahun adalah bagian dari adat yang tidak bisa dilanggar,” ujar Dr. Agus kepada wartawan saat diwawancarai.

Ia menambahkan bahwa pendekatan yang paling memungkinkan bukanlah dengan memaksa perubahan teknologi, melainkan dengan memperkuat konservasi kawasan. “Konservasi alam di wilayah Baduy harus diperkuat. Misalnya dengan pengembangan tanaman buah lokal seperti durian. Durian Baduy jika dikembangkan dan diinduksi dengan varietas unggul Banten, bisa kita daftarkan sebagai varietas nasional,” jelasnya.

Pendekatan ini dinilai lebih selaras dengan pola hidup masyarakat Baduy yang menjaga keseimbangan alam dan adat. Dr. Agus berharap, ke depan pemerintah bisa lebih bijak dalam merancang program pembangunan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal.

“Kuncinya adalah harmoni antara pembangunan dan tradisi. Jika itu dijaga, maka keberlanjutan bisa tercapai tanpa harus mengorbankan jati diri masyarakat adat,” pungkasnya.

( Yuyi Rohmatunisa)