Kunjungan Edukatif UWM ke PT Paradise Island Furniture: Mahasiswa Pelajari Struktur dan Proses Ekspor

RILISINFO.COM, Jogja – Mahasiswa Program Studi Kewirausahaan UWM terus memperkuat pemahaman bisnis internasional melalui kunjungan ke PT Paradise Island Furniture pada Rabu (19/11).

‎Sebanyak 14 mahasiswa dan dua dosen mengikuti kegiatan ini. Dosen pendamping, Dr (cand) Cahya Purnama Asri, SE, MM, menegaskan bahwa kunjungan tersebut menjadi pengalaman penting.

‎“Kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang hangat dari jajaran manajemen,” ujarnya.

‎Saat menerima rombongan, Manajer Produksi PT Paradise Island Furniture, Muga, menyampaikan apresiasinya.

‎Ia menekankan bahwa perusahaan terbuka terhadap edukasi dan kolaborasi.

‎“Saya mewakili manajemen mengucapkan terima kasih untuk kunjungannya,” kata Muga yang menegaskan komitmen perusahaan dalam berbagi wawasan industri.

‎Pada sesi pemaparan, Kiki Achtin Pamungkas dari bagian Ekspor Impor menjelaskan perjalanan dan struktur perusahaan.

‎Ia menuturkan bahwa perusahaan berdiri pada 2001 di Semarang dan kemudian pindah ke Yogyakarta.

‎“Produksinya dilakukan di sini, sementara sister company kami, PT Kini Furniture, yang berdiri pada 2005, mengerjakan bagian ekspor impornya,” jelasnya.

‎Ia juga menambahkan bahwa dokumen seperti invoice, packing list, hingga dokumen asuransi menjadi komponen penting dalam proses ekspor.

‎Kiki menekankan bahwa dinamika global menjadi perhatian utama perusahaan.

‎Menurutnya, isu politik dan ekonomi harus dipantau secara berkala.

‎“Isu-isu di dunia diikuti terus-menerus. Pameran furniture juga kami ikuti untuk mengetahui tren,” ujarnya.

‎Sementara itu, bagian legal, Sri Utami, menekankan pentingnya hubungan jangka panjang.

‎“Buyer yang bekerja sama dalam jangka panjang menjadi salah satu strategi perusahaan,” tegasnya.

‎Kegiatan ditutup dengan factory tour yang memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai proses produksi furniture.

‎Melalui kunjungan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami cara kerja bisnis global, sekaligus melihat bagaimana legalitas bahan baku, strategi pasar, dan standar ekspor diterapkan secara nyata.

(waw)