Lampung Ikuti Akad Massal KUR Nasional: 15.381 UMKM Terima Pembiayaan Produktif
RILISINFO.COM, Bandar Lampung — Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela mengikuti pelaksanaan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang digelar serentak di 38 provinsi seluruh Indonesia melalui virtual meeting bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di Aula Mahan Agung, Bandarlampung, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan nasional ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan produktif bagi pelaku UMKM di seluruh daerah. Program KUR massal dirancang untuk mempercepat penyaluran permodalan, memperkuat struktur usaha kecil, serta meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat melalui dukungan pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau.
Presiden Prabowo Subianto, yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memimpin langsung prosesi akad massal secara hybrid dari pusat acara di Surabaya, Jawa Timur, terhubung secara virtual dengan seluruh pemerintah provinsi di Indonesia. Setiap daerah menjadi lokasi pelaksanaan simultan, melibatkan perwakilan UMKM penerima KUR, perbankan penyalur, serta unsur pemerintah daerah terkait.
Di Provinsi Lampung, pelaksanaan kegiatan dipusatkan di Aula Mahan Agung dan diikuti oleh jajaran Pemerintah Provinsi Lampung, antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Kepala Bappeda, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, serta jajaran kepala OPD terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Kegiatan juga dihadiri oleh perwakilan lembaga keuangan penyalur KUR. Acara berlangsung tertib dan interaktif, menandai komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa kegiatan akad massal KUR berlangsung serentak di seluruh Indonesia, dihadiri oleh para gubernur dari 38 provinsi, kepala dinas, serta pelaku UMKM. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam mendukung akses pembiayaan bagi UMKM.
Ia menjelaskan, peningkatan penyaluran KUR ini penting karena menunjukkan pergeseran dari pembiayaan konsumtif ke produktif yang dapat menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat basis ekonomi nasional. Dari total 3,7 juta debitur KUR, program ini diperkirakan telah menciptakan 6–9 juta lapangan kerja baru di seluruh Indonesia.
Menteri Maman menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas penyaluran KUR dan menargetkan 62% alokasi ke sektor produksi pada tahun 2026. Ia juga menyoroti pentingnya menggeser tenaga kerja UMKM dari sektor informal ke formal melalui berbagai program perlindungan sosial, kesehatan, dan asuransi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi bangsa, dan program KUR merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan produktif di seluruh daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mengumumkan kebijakan penghapusan utang macet UMKM, agar pelaku usaha terdampak dapat kembali memperoleh akses kredit. Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp300 triliun, dengan alokasi sektor produksi ditingkatkan menjadi 65%, naik dari capaian 60% sebelumnya.
Ia menyoroti bahwa kualitas penyaluran KUR terus membaik, dengan tingkat kredit macet (NPL) hanya 2,28%, jauh lebih rendah dibandingkan pinjaman non-KUR yang mencapai 4,55%. Pemerintah juga mendorong perluasan penyaluran KUR ke luar Pulau Jawa serta memperkuat sektor padat karya seperti industri tekstil, sepatu, kulit, dan pertanian rakyat, termasuk komoditas tebu.
Selain itu, Airlangga meluncurkan program Kredit Perumahan Rakyat dengan tambahan anggaran Rp130 triliun di luar KUR utama, yang ditujukan untuk membangun 320 ribu unit rumah serta mendukung kontraktor lokal UMKM agar berperan dalam pembangunan perumahan rakyat.
Menutup sambutannya, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama menyukseskan program ini, serta menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara langsung memantau pelaksanaan KUR sebagai salah satu instrumen utama dalam pembangunan ekonomi rakyat yang mandiri dan berkeadilan.
Dalam kesempatan ini, Provinsi Lampung menerima alokasi dana sebesar Rp919 miliar yang didistribusikan bagi 15.381 debitur di seluruh kabupaten/kota.
Penyerahan KUR secara simbolis diberikan kepada empat debitur, yaitu Thian Saputra (usaha bengkel dan sparepart motor, senilai Rp20 juta), Dian Ratnasari (usaha furniture, senilai Rp50 juta), Rahmat Hidayat (usaha bengkel las, senilai Rp50 juta), dan Muhammad Suharto (usaha warung sembako, senilai Rp70 juta). Prosesi penandatanganan dilakukan secara langsung dan disaksikan oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela bersama Direktur Utama Bank Lampung Mahdi Yusuf. (nr)
Sumber : Adpim